Minggu, 18 November 2012

Rumah Gadang itu sudah tidak lagi utuh. Tapi  melihat dari  bentuknya, dahulu merupakan bangunan yang sangatlah megah. Pilar-pilar yang menyangga masih kokoh berdiri. Kerangka atap yang membentuk suatu lekukan tanduk kerbau juga masih bisa terlihat jelas. Namun apa daya , atap-atapnya sudah banyak yang rusak. Sementara dindingnya hampir tidak tersisa, habis dimakan oleh usia atau dibongkar paksa untuk dijadikan material bangunan lainnya.
Di beberapa sudut bangunan Rumah Gadang yang besar, ada beberapa pondokan atau rumah kecil ukuran 3 x 4 atau 4 x 4 meter yang dibangun begitu saja. Bentuknya menyerupai rumah liar yang banyak terdapat di Batam. Di beberapa bagian dalam Rumah Gadang, ada juga tumpukan sampah-sampah yang akan didaur ulang. Sebuah ruangan kecil terbuat dari kaca fiberglass seperti ruang ATM, menjadi penanda tentang siapa pemilik bangunan megah tapi terbengkalai itu, dulunya.
Dulu, bangunan megah itu dimilik grup Anrico Bank. Sebuah grup perusahaan perbankan yang dimiliki kelompok pribumi keturunan Minang. Sekarang sudah dilikuidasi oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional atau BPPN sekitar tahun 1998. Gedung berbentuk rumah adat itu, awalnya dibangun oleh salah satu anak perusahaan Anrico Bank, PT Bunga Setangkai. Nama Bunga Setangkai itulah yang kini jadi penanda nama lokasi ini; Komplek Bunga Setangkai.
Sayang, kehidupan di komplek Bunga Setangkai ternyata tidak seindah namanya. Anda yang belum pernah ke lokasi ini janganlah membayangkannya sebagai perumahan elit sekelas Dutamas atau Bukit Indah Sukajadi. Komplek bunga setangkai hanyalah beberapa bangunan terbengkalai yang saat ini diisi sekitar 76 kepala keluarga. Mereka mendiami bangunan-bangunan yang terbengkalai itu dengan cara membuat sekat-sekat sebagai pembatas ”rumah” yang satu dengan yang lainnya.


STUDI KASUS
 RUSUNAWA yang telah selesai namun terlantar karena masalah administrasi.

 
Studi kasus diatas telah menjelaskan bahwa pemerintah membuat RUSUNAWA tampaklah sia-sia. Sayang sekali lahan dan bangun yang telah jadi dibangun dengan anggaran APBN tidak terpakai bahkan di telantarkan begitu saja. Bahkan, nasibnya seperti anak yang baru dilahirkan langsung ditinggalkan sang ibu. Akibatnya bayi itu kurang terawat dan korengan. Sebagian cat dinding mengelupas, kanopi terlepas, besi pegangan anak tangga dari lantai bawah sampai atas berkarat. Tempat yang terlantar ini pula bisa sebagai orang mabuk, berbuat mesum, ataupun tempat transaksi narkoba. Sebaiknya pemerintah menyelesaikan permasalahan yang tengah dialami bangunan RUSANAWA karena dengan diselasesaikannya permasalahan itu daerah kumuh padat penduduk bisa berkurang karena mereka yang penghasilan kurang dapat menyewa tempat ini untuk ditempati ataupun bisa menjadi tempat komersil. Masyarakat pun menunggu janji-janji dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada RUSUNAWA yang sudah sangat lama direncanakan.
 
Dari apa yang saya jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan dari masyarakat khususnya dibidang pemukiman yang layak huni karena masyarakat menginginkan tempat tinggal yang layak huni daripada harus tinggal didaerah kumuh padat penduduk. Sekarang masyarakat hanya menunggu janji pemerintah untuk menyelesaikan semua masalah yang terjadi di RUSUNAWA. Dan semoga pemerintah mau menyelesaikan permasalah ini agar tidak ada lagi permasalahan pasca huni yang terjadi pada kemudian harinya.
 
Semoga untuk kemudian hari, kita bisa lebih menghargai alam dimana saat kita akan membangun suatu bangunan dan lebih memikirkan apa saja dampak terhadap lingkungan sekitar jika dibangun suatu bangunan agar tidak terjadi permasalahan pasca huni.


BAB 1
PENDAHULUAN

1.a  Latar  Belakang
Latar belakang dari makalah ini berada di analisa tentang dampak dari pembangunan arsitektur itu sendiri. Apakah dalam suatu perencanaan itu sendiri telah sesuai dengan tujuan atau terjadi sebuah kesalahan dan apa saja yang harus di analisa untuk mencari suatu kekurangan dan kelebihan agar di dapat suatu pemecahan dari masalah yang muncul.
1.b  Rumusan  Masalah
Apa sajakah permasalahan yang kini telah terjadi karena adanya dampak dari pembangunan arsitektur.
1.c  Pemecahan  Masalah
Menganalisa dari berbagai aspek arsitektur mengenai dampak dan permasalahan yang telah terjadi sehingga di dapat suatu pemecahan dari masalah.
1.d  Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Arsitektur dan Lingkungan serta untuk mengetahui bagaimana dan permasalahan apa saja yang terjadi dengan adanya pembangunan dan dapat menambah ilmu bagi para pembaca.
1.e  Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
1.a  Latar Belakang
1.b  Rumusan Masalah
1.c  Pemecahan Masalah
1.d  Tujuan
1.e  Sistematika Penulisan

BAB 2. TINJAUAN MATERI
            2.a  Tinjauan dasar Evaluasi Pasca Huni
            2.b  Tahapan Evaluasi Pasca Huni
            2.c  Dampak Pembangunan Arsitektur
            2.d  Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungan

BAB 3. METODOLOGI
            3.a  Metode Penelitian

BAB 4. STUDI KASUS

BAB 5. PEMBAHASAN

BAB 6. PENUTUP
            6.a  Kesimpulan
            6.b  Saran


           
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.a  Tinjauan dasar Evaluasi Pasca Huni
          Evaluasi pasca huni yaitu evaluasi suatu bangunan secara sistematis dan teliti setelah bangunan itu selesai dibangun dan telah dipergunakan beberapa waktu. Fokus evaluasi pasca huni yaitu kepada si pemakai dan kebutuhannya, sehingga mereka dapat memberikan pengetahuan yang mendasar mengenai akibat dari keputusan desain yang mereka buat pada waktu itu dan dari hasil kerja bangunan. Pengetahuan ini merupakan dasar yang sangat baik dalam membuat suatu bangunan di kemudian hari.
2.b  Tahap Evaluasi Pasca Huni
            Dalam suatu pelaksanaan pasca huni dibagi 3 tahapa yaitu:
                               I.            Perencanaan (Planning)
Membuat suatu rancangan evaluasi yang berupa perumusan tujuan, sasaran, dan selain itu rancangan perumusan waktu, tenaga, biaya, sumber informasi, alat-alat yang di butuhkan, dll.

                          II.            Pengaturan masalah (Conducting)
Kegiatan yang berupa mengumpulkan data, analisis, dan merumuskan temuan-temuan serta menyusun rekomendasi evaluasi.

                         III.            Pelaporan Hasil (Applying)
Tindak lanjut atau implementasi setelah melakukan pasca huni.
 
2.c  Dampak Pembangunan Arsitektur
            Salah satu contoh dampak pembangunan terhadap linkungan:

Dalam suatu pembangunan dengan perubahaan penggunaan lahan sangat terikat satu dengan yang lain. Apabila timbul perubahaan penggunaan lahan, misalnya di hutan konservasi atau hutan lindung dibangun suatu pemukiman/perumahan ataupun dibangun kawasan industri maka akan sangat berdampak sangat buruk di daerah tersebut dan daerah sekitarnya.
            Terjadinya banjir, erosi tanah, bahkan tanah longsor akibat perusakan hutan yang dialih fungsikan sebagai pemukiman/perumahan ataupun dibangun kawasan industri. Akibat dari itu semua maka terjadi kerusakan suatu ekosistem makhluk hidup yang tinggal di sekitar daerah tersebut. Kerusakan tersebut sangatlah berdampak buruk bagi makhluk hidup yang memiliki karakter khusus yaitu hanya bisa hidup di daerah tersebut. Salah satu dampak lainya yaitu kekeringan dikarenakan penggunaan air tanah yang besar-besaran sehingga cadangan air semakin menipis, sedangkan lahan peresapan air berkurang akibat dari pembangunan.


2.d  Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungannya
          Konstruksi dan pengoperasian bnagunan memiliki memiliki dampak langsung ataupun tidak langsung terhadap lingkungan. Dalam bangunan diperlukan sumber daya seperti air, energi dan bahan baku sehingga menghasilkan suatu limbah yang dapat membahayakan makhluk hidup.
            Agar semua itu tidak terjadi dalam membangun suatu bangunan yang berkelanjutan, dapat diawali dengan pemilihan lokasi yang tepat, termasuk di dalamnya berupa pertimbangan penggunaan kembali atau rehabilitasi yang sudah ada. Lokasi, orientasi, dan landscape sebuah bangunan dapat mempengaruhi ekosistem disekitarnya, metode transportasi, dan penggunaan energi.
            Adapun hal yang menjadi perhatian dalam pengerjaan arsitektur:
§      Optimalkan Energi
§      Melindungi dan Menghemat Air
§      Gunakan Produk Lingkungan
§      Meningkatkan Kualitas Lingkungan Indoor
§      Operasional dan Pemenliharaan Praktek Optimal

METODOLOGI

3.a  Metode Penelitian
            Evaluasi Pasca Huni didasarkan pada keinginan untuk mengetahui dampak dari desain arsitektur pada bangunan dalam beberapa periode kedepan dari pembangunannya terhadap penghuninya. Hal tersebut sangatlah penting untuk mengetahui kualitas dari rusunawa termasuk didalamnya fungsi dan ketersediaannya fasilitas. Evaluasi pasca huni pada rusanawa di Jakarta untuk mengetahui persepsi penghuni terhadap perkembangan kualitas desain arsitektur pada bangunan rusunawa berdasarkan beberapa periode pembangunan. Hasil dari evaluasi dapat dipergunakan untuk rekomendasi dalam memperbaiki desain rusunawa kedepannya. Adapun tujuan dari evaluasi pasca huni:
1.      Menghasilkan suatu dasar pertimbangan terhadap desain arsitektur bangunan rumah susun yang sesuai dengan standar pembangunan gedung, kenyaman penghuni, dan optimasi pengelolaan biaya
2.      Meminimalkan dalam perancangan bangunan, sehingga desain dan penggunaan bahan bangunan yang dihasilkan di masa depan akan menjadi lebih baik. Identifikasi masalah yang dilakukan bedasarkan pengamatan awal terhadap arsitektur bangunan yaitu permasalahan kebutuhan ruang, permasalahan kebutuhan ruang, dan permasalahan jenis dan bahan material
Berdasarkan hasil dari pengamatan dilapangan dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa perkembangan arsitektur baik dari kebutuhan akan jenis program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan bahan bangunan yang digunakan sebagai berikut:
v     Kebutuhan akan jenis ruang semakin berkembang dalam beberapa periode pembangunan pada saat ini, dengan berbagai variasi dalam program ruang.
v     Besaran unit bangunan semakin lama semakin besar, sesuai dengan ketentuan bahwa unit paling kecil yaitu 30 m2 dengan 2 kamar tidur, kebutuhan besaran unit juga perlu diperhatikan terhadap target dari sang penghuni yang berbeda dan disesuaikan kebutuhan ruang dari sang penghuni.
v     Perletakan zona ruang dalam beberapa periode tidak mengalami perubahaan yang signifikan. Penempatan zona ruang pada unit hunian sudah memenuhi kriteria dalam penataan standar ruang.
v     Jenis dan bahan material kian hari kian membaik, hanya pada bagian-bagian tertentu bahan material belum memenuhi kriteria tertentu.
v     Desain bangunan rusunawa kian hari terus membaik sehingga dapat meningkatkan gambaran tentang rusunawa.

 
STUDI KASUS



RUSUNAWA yang telah selesai namun terlantar karena masalah administrasi.

Gedung ini sudah selesai dibangun namun belum bisa digunakan karena masalah tertentu

 
BAB 5

PEMBAHASAN


Studi kasus diatas telah menjelaskan bahwa pemerintah membuat RUSUNAWA tampaklah sia-sia. Sayang sekali lahan dan bangun yang telah jadi dibangun dengan anggaran APBN tidak terpakai bahkan di telantarkan begitu saja. Bahkan, nasibnya seperti anak yang baru dilahirkan langsung ditinggalkan sang ibu. Akibatnya bayi itu kurang terawat dan korengan. Sebagian cat dinding mengelupas, kanopi terlepas, besi pegangan anak tangga dari lantai bawah sampai atas berkarat. Tempat yang terlantar ini pula bisa sebagai orang mabuk, berbuat mesum, ataupun tempat transaksi narkoba. Sebaiknya pemerintah menyelesaikan permasalahan yang tengah dialami bangunan RUSANAWA karena dengan diselasesaikannya permasalahan itu daerah kumuh padat penduduk bisa berkurang karena mereka yang penghasilan kurang dapat menyewa tempat ini untuk ditempati ataupun bisa menjadi tempat komersil. Masyarakat pun menunggu janji-janji dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada RUSUNAWA yang sudah sangat lama direncanakan.

 
BAB 6

KESIMPULAN


6.a Kesimpulan

Dari apa yang saya jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan dari masyarakat khususnya dibidang pemukiman yang layak huni karena masyarakat menginginkan tempat tinggal yang layak huni daripada harus tinggal didaerah kumuh padat penduduk. Sekarang masyarakat hanya menunggu janji pemerintah untuk menyelesaikan semua masalah yang terjadi di RUSUNAWA. Dan semoga pemerintah mau menyelesaikan permasalah ini agar tidak ada lagi permasalahan pasca huni yang terjadi pada kemudian harinya.

6.b Saran

Semoga untuk kemudian hari, kita bisa lebih menghargai alam dimana saat kita akan membangun suatu bangunan dan lebih memikirkan apa saja dampak terhadap lingkungan sekitar jika dibangun suatu bangunan agar tidak terjadi permasalahan pasca huni.




Sabtu, 20 Oktober 2012

Arsitek Lingkungan dari sisi Ekonomi



Mungkin dari aspek ekonomi ini arsitektur lebih mengedepankan sisi nilai tanah dari bangunan tersebut. Jika suatu bangunan dilihat dari segi investasi, apakah nilai suatu tanah dan lingkungan sudah cocok dan sesuai dengan harga bangunan yang akan di rencanakan dan kemudian dibangun???
Seandainya lokasi tanah yang berada di suatu tempat yang kurang bagus dan strategis seperti di dalam gang, di daerah pemukiman padat, di daerah pinggiran kota dengan akses yang sulit, dll. akan dibangun sebuah rumah tinggal dengan kisaran harga diatas Rp 500 juta, jika dilihat secara aspek ekonomi maka nilai dari bangunan dan nilai tanah tersebut tidak sesuai dengan prinsip ekonomi. Pasti jika rumah tinggal tersebut akan di jual dengan kisaran 500 juta maka harga jual akan jatuh, padahal harga bangunan tersebut sudah tinggi. Hal itu dikarenakan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung. Oleh karena itu disarankan untuk memilih lokasi tanah yang sesuai dengan rencana pembangunan, atau jika kita memang sudah memiliki tanah yang berada di lokasi yang kurang menguntungkan secara ekonomi, maka rencana pembangunan juga harus disesuaikan dengan nilai tanah yang ada.