BAB 1
PENDAHULUAN
1.a Latar
Belakang
Latar
belakang dari makalah ini berada di analisa tentang dampak dari pembangunan
arsitektur itu sendiri. Apakah dalam suatu perencanaan itu sendiri telah sesuai
dengan tujuan atau terjadi sebuah kesalahan dan apa saja yang harus di analisa
untuk mencari suatu kekurangan dan kelebihan agar di dapat suatu pemecahan dari
masalah yang muncul.
1.b Rumusan
Masalah
Apa
sajakah permasalahan yang kini telah terjadi karena adanya dampak dari
pembangunan arsitektur.
1.c Pemecahan
Masalah
Menganalisa
dari berbagai aspek arsitektur mengenai dampak dan permasalahan yang telah
terjadi sehingga di dapat suatu pemecahan dari masalah.
1.d Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Arsitektur
dan Lingkungan serta untuk mengetahui bagaimana dan permasalahan apa saja yang
terjadi dengan adanya pembangunan dan dapat menambah ilmu bagi para pembaca.
1.e Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
1.a Latar Belakang
1.b Rumusan Masalah
1.c Pemecahan Masalah
1.d Tujuan
1.e Sistematika Penulisan
BAB 2. TINJAUAN MATERI
2.a Tinjauan dasar Evaluasi Pasca Huni
2.b Tahapan Evaluasi Pasca Huni
2.c Dampak Pembangunan Arsitektur
2.d Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungan
BAB 3. METODOLOGI
3.a Metode Penelitian
BAB 4. STUDI KASUS
BAB 5. PEMBAHASAN
BAB 6. PENUTUP
6.a Kesimpulan
6.b Saran
BAB 2
TINJAUAN
TEORI
2.a Tinjauan dasar Evaluasi Pasca Huni
Evaluasi pasca huni yaitu evaluasi suatu
bangunan secara sistematis dan teliti setelah bangunan itu selesai dibangun dan
telah dipergunakan beberapa waktu. Fokus evaluasi pasca huni yaitu kepada si
pemakai dan kebutuhannya, sehingga mereka dapat memberikan pengetahuan yang
mendasar mengenai akibat dari keputusan desain yang mereka buat pada waktu itu
dan dari hasil kerja bangunan. Pengetahuan ini merupakan dasar yang sangat baik
dalam membuat suatu bangunan di kemudian hari.
2.b Tahap Evaluasi Pasca Huni
Dalam suatu pelaksanaan pasca huni
dibagi 3 tahapa yaitu:
I.
Perencanaan (Planning)
Membuat suatu rancangan evaluasi yang
berupa perumusan tujuan, sasaran, dan selain itu rancangan perumusan waktu,
tenaga, biaya, sumber informasi, alat-alat yang di butuhkan, dll.
II.
Pengaturan masalah (Conducting)
Kegiatan yang berupa mengumpulkan data,
analisis, dan merumuskan temuan-temuan serta menyusun rekomendasi evaluasi.
III.
Pelaporan Hasil (Applying)
Tindak lanjut atau
implementasi setelah melakukan pasca huni.
2.c Dampak Pembangunan Arsitektur
Salah satu contoh dampak pembangunan
terhadap linkungan:
Dalam suatu
pembangunan dengan perubahaan penggunaan lahan sangat terikat satu dengan yang
lain. Apabila timbul perubahaan penggunaan lahan, misalnya di hutan konservasi
atau hutan lindung dibangun suatu pemukiman/perumahan ataupun dibangun kawasan
industri maka akan sangat berdampak sangat buruk di daerah tersebut dan daerah
sekitarnya.
Terjadinya banjir, erosi tanah,
bahkan tanah longsor akibat perusakan hutan yang dialih fungsikan sebagai pemukiman/perumahan
ataupun dibangun kawasan industri. Akibat dari itu semua maka terjadi kerusakan
suatu ekosistem makhluk hidup yang tinggal di sekitar daerah tersebut.
Kerusakan tersebut sangatlah berdampak buruk bagi makhluk hidup yang memiliki
karakter khusus yaitu hanya bisa hidup di daerah tersebut. Salah satu dampak
lainya yaitu kekeringan dikarenakan penggunaan air tanah yang besar-besaran
sehingga cadangan air semakin menipis, sedangkan lahan peresapan air berkurang
akibat dari pembangunan.
2.d Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungannya
Konstruksi dan pengoperasian bnagunan
memiliki memiliki dampak langsung ataupun tidak langsung terhadap lingkungan.
Dalam bangunan diperlukan sumber daya seperti air, energi dan bahan baku
sehingga menghasilkan suatu limbah yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Agar semua itu tidak terjadi dalam
membangun suatu bangunan yang berkelanjutan, dapat diawali dengan pemilihan
lokasi yang tepat, termasuk di dalamnya berupa pertimbangan penggunaan kembali
atau rehabilitasi yang sudah ada. Lokasi, orientasi, dan landscape sebuah
bangunan dapat mempengaruhi ekosistem disekitarnya, metode transportasi, dan
penggunaan energi.
Adapun hal yang menjadi perhatian
dalam pengerjaan arsitektur:
§ Optimalkan
Energi
§ Melindungi dan
Menghemat Air
§ Gunakan Produk
Lingkungan
§ Meningkatkan
Kualitas Lingkungan Indoor
§ Operasional dan
Pemenliharaan Praktek Optimal
METODOLOGI
3.a Metode Penelitian
Evaluasi Pasca Huni didasarkan pada
keinginan untuk mengetahui dampak dari desain arsitektur pada bangunan dalam
beberapa periode kedepan dari pembangunannya terhadap penghuninya. Hal tersebut
sangatlah penting untuk mengetahui kualitas dari rusunawa termasuk didalamnya
fungsi dan ketersediaannya fasilitas. Evaluasi pasca huni pada rusanawa di
Jakarta untuk mengetahui persepsi penghuni terhadap perkembangan kualitas
desain arsitektur pada bangunan rusunawa berdasarkan beberapa periode
pembangunan. Hasil dari evaluasi dapat dipergunakan untuk rekomendasi dalam
memperbaiki desain rusunawa kedepannya. Adapun tujuan dari evaluasi pasca huni:
1.
Menghasilkan
suatu dasar pertimbangan terhadap desain arsitektur bangunan rumah susun yang
sesuai dengan standar pembangunan gedung, kenyaman penghuni, dan optimasi
pengelolaan biaya
2.
Meminimalkan
dalam perancangan bangunan, sehingga desain dan penggunaan bahan bangunan yang
dihasilkan di masa depan akan menjadi lebih baik. Identifikasi masalah yang
dilakukan bedasarkan pengamatan awal terhadap arsitektur bangunan yaitu
permasalahan kebutuhan ruang, permasalahan kebutuhan ruang, dan permasalahan
jenis dan bahan material
Berdasarkan hasil dari pengamatan dilapangan
dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa perkembangan arsitektur baik dari
kebutuhan akan jenis program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan
bahan bangunan yang digunakan sebagai berikut:
v
Kebutuhan
akan jenis ruang semakin berkembang dalam beberapa periode pembangunan pada
saat ini, dengan berbagai variasi dalam program ruang.
v
Besaran unit
bangunan semakin lama semakin besar, sesuai dengan ketentuan bahwa unit paling
kecil yaitu 30 m2 dengan 2 kamar tidur, kebutuhan besaran unit juga
perlu diperhatikan terhadap target dari sang penghuni yang berbeda dan
disesuaikan kebutuhan ruang dari sang penghuni.
v
Perletakan
zona ruang dalam beberapa periode tidak mengalami perubahaan yang signifikan.
Penempatan zona ruang pada unit hunian sudah memenuhi kriteria dalam penataan
standar ruang.
v
Jenis dan
bahan material kian hari kian membaik, hanya pada bagian-bagian tertentu bahan
material belum memenuhi kriteria tertentu.
v
Desain
bangunan rusunawa kian hari terus membaik sehingga dapat meningkatkan gambaran
tentang rusunawa.
STUDI KASUS
RUSUNAWA yang telah
selesai namun terlantar karena masalah administrasi.
Gedung ini sudah selesai dibangun namun belum bisa digunakan karena
masalah tertentu
BAB 5
PEMBAHASAN
Studi
kasus diatas telah menjelaskan bahwa pemerintah membuat RUSUNAWA tampaklah
sia-sia. Sayang sekali lahan dan bangun yang telah jadi dibangun dengan
anggaran APBN tidak terpakai bahkan di telantarkan begitu saja. Bahkan, nasibnya seperti
anak yang baru dilahirkan langsung ditinggalkan sang ibu. Akibatnya bayi itu
kurang terawat dan korengan. Sebagian cat dinding mengelupas, kanopi terlepas,
besi pegangan anak tangga dari lantai bawah sampai atas berkarat. Tempat yang terlantar ini pula bisa sebagai
orang mabuk,
berbuat mesum, ataupun tempat
transaksi narkoba. Sebaiknya pemerintah menyelesaikan
permasalahan yang tengah dialami bangunan RUSANAWA karena dengan
diselasesaikannya permasalahan itu daerah kumuh padat penduduk bisa berkurang karena mereka yang penghasilan kurang dapat menyewa
tempat ini untuk ditempati ataupun bisa menjadi tempat komersil. Masyarakat pun
menunggu janji-janji dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang
terjadi pada RUSUNAWA yang sudah sangat lama direncanakan.
BAB 6
KESIMPULAN
6.a
Kesimpulan
Dari apa yang saya jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa
pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan dari masyarakat khususnya dibidang
pemukiman yang layak huni karena masyarakat menginginkan tempat tinggal yang
layak huni daripada harus tinggal didaerah kumuh padat penduduk. Sekarang
masyarakat hanya menunggu janji pemerintah untuk menyelesaikan semua masalah
yang terjadi di RUSUNAWA. Dan semoga pemerintah mau menyelesaikan permasalah
ini agar tidak ada lagi permasalahan pasca huni yang terjadi pada kemudian
harinya.
6.b Saran
Semoga untuk kemudian hari, kita bisa lebih menghargai alam
dimana saat kita akan membangun suatu bangunan dan lebih memikirkan apa saja
dampak terhadap lingkungan sekitar jika dibangun suatu bangunan agar tidak
terjadi permasalahan pasca huni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar