Minggu, 18 November 2012



BAB 1
PENDAHULUAN

1.a  Latar  Belakang
Latar belakang dari makalah ini berada di analisa tentang dampak dari pembangunan arsitektur itu sendiri. Apakah dalam suatu perencanaan itu sendiri telah sesuai dengan tujuan atau terjadi sebuah kesalahan dan apa saja yang harus di analisa untuk mencari suatu kekurangan dan kelebihan agar di dapat suatu pemecahan dari masalah yang muncul.
1.b  Rumusan  Masalah
Apa sajakah permasalahan yang kini telah terjadi karena adanya dampak dari pembangunan arsitektur.
1.c  Pemecahan  Masalah
Menganalisa dari berbagai aspek arsitektur mengenai dampak dan permasalahan yang telah terjadi sehingga di dapat suatu pemecahan dari masalah.
1.d  Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Arsitektur dan Lingkungan serta untuk mengetahui bagaimana dan permasalahan apa saja yang terjadi dengan adanya pembangunan dan dapat menambah ilmu bagi para pembaca.
1.e  Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
1.a  Latar Belakang
1.b  Rumusan Masalah
1.c  Pemecahan Masalah
1.d  Tujuan
1.e  Sistematika Penulisan

BAB 2. TINJAUAN MATERI
            2.a  Tinjauan dasar Evaluasi Pasca Huni
            2.b  Tahapan Evaluasi Pasca Huni
            2.c  Dampak Pembangunan Arsitektur
            2.d  Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungan

BAB 3. METODOLOGI
            3.a  Metode Penelitian

BAB 4. STUDI KASUS

BAB 5. PEMBAHASAN

BAB 6. PENUTUP
            6.a  Kesimpulan
            6.b  Saran


           
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.a  Tinjauan dasar Evaluasi Pasca Huni
          Evaluasi pasca huni yaitu evaluasi suatu bangunan secara sistematis dan teliti setelah bangunan itu selesai dibangun dan telah dipergunakan beberapa waktu. Fokus evaluasi pasca huni yaitu kepada si pemakai dan kebutuhannya, sehingga mereka dapat memberikan pengetahuan yang mendasar mengenai akibat dari keputusan desain yang mereka buat pada waktu itu dan dari hasil kerja bangunan. Pengetahuan ini merupakan dasar yang sangat baik dalam membuat suatu bangunan di kemudian hari.
2.b  Tahap Evaluasi Pasca Huni
            Dalam suatu pelaksanaan pasca huni dibagi 3 tahapa yaitu:
                               I.            Perencanaan (Planning)
Membuat suatu rancangan evaluasi yang berupa perumusan tujuan, sasaran, dan selain itu rancangan perumusan waktu, tenaga, biaya, sumber informasi, alat-alat yang di butuhkan, dll.

                          II.            Pengaturan masalah (Conducting)
Kegiatan yang berupa mengumpulkan data, analisis, dan merumuskan temuan-temuan serta menyusun rekomendasi evaluasi.

                         III.            Pelaporan Hasil (Applying)
Tindak lanjut atau implementasi setelah melakukan pasca huni.
 
2.c  Dampak Pembangunan Arsitektur
            Salah satu contoh dampak pembangunan terhadap linkungan:

Dalam suatu pembangunan dengan perubahaan penggunaan lahan sangat terikat satu dengan yang lain. Apabila timbul perubahaan penggunaan lahan, misalnya di hutan konservasi atau hutan lindung dibangun suatu pemukiman/perumahan ataupun dibangun kawasan industri maka akan sangat berdampak sangat buruk di daerah tersebut dan daerah sekitarnya.
            Terjadinya banjir, erosi tanah, bahkan tanah longsor akibat perusakan hutan yang dialih fungsikan sebagai pemukiman/perumahan ataupun dibangun kawasan industri. Akibat dari itu semua maka terjadi kerusakan suatu ekosistem makhluk hidup yang tinggal di sekitar daerah tersebut. Kerusakan tersebut sangatlah berdampak buruk bagi makhluk hidup yang memiliki karakter khusus yaitu hanya bisa hidup di daerah tersebut. Salah satu dampak lainya yaitu kekeringan dikarenakan penggunaan air tanah yang besar-besaran sehingga cadangan air semakin menipis, sedangkan lahan peresapan air berkurang akibat dari pembangunan.


2.d  Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungannya
          Konstruksi dan pengoperasian bnagunan memiliki memiliki dampak langsung ataupun tidak langsung terhadap lingkungan. Dalam bangunan diperlukan sumber daya seperti air, energi dan bahan baku sehingga menghasilkan suatu limbah yang dapat membahayakan makhluk hidup.
            Agar semua itu tidak terjadi dalam membangun suatu bangunan yang berkelanjutan, dapat diawali dengan pemilihan lokasi yang tepat, termasuk di dalamnya berupa pertimbangan penggunaan kembali atau rehabilitasi yang sudah ada. Lokasi, orientasi, dan landscape sebuah bangunan dapat mempengaruhi ekosistem disekitarnya, metode transportasi, dan penggunaan energi.
            Adapun hal yang menjadi perhatian dalam pengerjaan arsitektur:
§      Optimalkan Energi
§      Melindungi dan Menghemat Air
§      Gunakan Produk Lingkungan
§      Meningkatkan Kualitas Lingkungan Indoor
§      Operasional dan Pemenliharaan Praktek Optimal

METODOLOGI

3.a  Metode Penelitian
            Evaluasi Pasca Huni didasarkan pada keinginan untuk mengetahui dampak dari desain arsitektur pada bangunan dalam beberapa periode kedepan dari pembangunannya terhadap penghuninya. Hal tersebut sangatlah penting untuk mengetahui kualitas dari rusunawa termasuk didalamnya fungsi dan ketersediaannya fasilitas. Evaluasi pasca huni pada rusanawa di Jakarta untuk mengetahui persepsi penghuni terhadap perkembangan kualitas desain arsitektur pada bangunan rusunawa berdasarkan beberapa periode pembangunan. Hasil dari evaluasi dapat dipergunakan untuk rekomendasi dalam memperbaiki desain rusunawa kedepannya. Adapun tujuan dari evaluasi pasca huni:
1.      Menghasilkan suatu dasar pertimbangan terhadap desain arsitektur bangunan rumah susun yang sesuai dengan standar pembangunan gedung, kenyaman penghuni, dan optimasi pengelolaan biaya
2.      Meminimalkan dalam perancangan bangunan, sehingga desain dan penggunaan bahan bangunan yang dihasilkan di masa depan akan menjadi lebih baik. Identifikasi masalah yang dilakukan bedasarkan pengamatan awal terhadap arsitektur bangunan yaitu permasalahan kebutuhan ruang, permasalahan kebutuhan ruang, dan permasalahan jenis dan bahan material
Berdasarkan hasil dari pengamatan dilapangan dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa perkembangan arsitektur baik dari kebutuhan akan jenis program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan bahan bangunan yang digunakan sebagai berikut:
v     Kebutuhan akan jenis ruang semakin berkembang dalam beberapa periode pembangunan pada saat ini, dengan berbagai variasi dalam program ruang.
v     Besaran unit bangunan semakin lama semakin besar, sesuai dengan ketentuan bahwa unit paling kecil yaitu 30 m2 dengan 2 kamar tidur, kebutuhan besaran unit juga perlu diperhatikan terhadap target dari sang penghuni yang berbeda dan disesuaikan kebutuhan ruang dari sang penghuni.
v     Perletakan zona ruang dalam beberapa periode tidak mengalami perubahaan yang signifikan. Penempatan zona ruang pada unit hunian sudah memenuhi kriteria dalam penataan standar ruang.
v     Jenis dan bahan material kian hari kian membaik, hanya pada bagian-bagian tertentu bahan material belum memenuhi kriteria tertentu.
v     Desain bangunan rusunawa kian hari terus membaik sehingga dapat meningkatkan gambaran tentang rusunawa.

 
STUDI KASUS



RUSUNAWA yang telah selesai namun terlantar karena masalah administrasi.

Gedung ini sudah selesai dibangun namun belum bisa digunakan karena masalah tertentu

 
BAB 5

PEMBAHASAN


Studi kasus diatas telah menjelaskan bahwa pemerintah membuat RUSUNAWA tampaklah sia-sia. Sayang sekali lahan dan bangun yang telah jadi dibangun dengan anggaran APBN tidak terpakai bahkan di telantarkan begitu saja. Bahkan, nasibnya seperti anak yang baru dilahirkan langsung ditinggalkan sang ibu. Akibatnya bayi itu kurang terawat dan korengan. Sebagian cat dinding mengelupas, kanopi terlepas, besi pegangan anak tangga dari lantai bawah sampai atas berkarat. Tempat yang terlantar ini pula bisa sebagai orang mabuk, berbuat mesum, ataupun tempat transaksi narkoba. Sebaiknya pemerintah menyelesaikan permasalahan yang tengah dialami bangunan RUSANAWA karena dengan diselasesaikannya permasalahan itu daerah kumuh padat penduduk bisa berkurang karena mereka yang penghasilan kurang dapat menyewa tempat ini untuk ditempati ataupun bisa menjadi tempat komersil. Masyarakat pun menunggu janji-janji dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada RUSUNAWA yang sudah sangat lama direncanakan.

 
BAB 6

KESIMPULAN


6.a Kesimpulan

Dari apa yang saya jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan dari masyarakat khususnya dibidang pemukiman yang layak huni karena masyarakat menginginkan tempat tinggal yang layak huni daripada harus tinggal didaerah kumuh padat penduduk. Sekarang masyarakat hanya menunggu janji pemerintah untuk menyelesaikan semua masalah yang terjadi di RUSUNAWA. Dan semoga pemerintah mau menyelesaikan permasalah ini agar tidak ada lagi permasalahan pasca huni yang terjadi pada kemudian harinya.

6.b Saran

Semoga untuk kemudian hari, kita bisa lebih menghargai alam dimana saat kita akan membangun suatu bangunan dan lebih memikirkan apa saja dampak terhadap lingkungan sekitar jika dibangun suatu bangunan agar tidak terjadi permasalahan pasca huni.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar