Minggu, 18 November 2012



STUDI KASUS
 RUSUNAWA yang telah selesai namun terlantar karena masalah administrasi.

 
Studi kasus diatas telah menjelaskan bahwa pemerintah membuat RUSUNAWA tampaklah sia-sia. Sayang sekali lahan dan bangun yang telah jadi dibangun dengan anggaran APBN tidak terpakai bahkan di telantarkan begitu saja. Bahkan, nasibnya seperti anak yang baru dilahirkan langsung ditinggalkan sang ibu. Akibatnya bayi itu kurang terawat dan korengan. Sebagian cat dinding mengelupas, kanopi terlepas, besi pegangan anak tangga dari lantai bawah sampai atas berkarat. Tempat yang terlantar ini pula bisa sebagai orang mabuk, berbuat mesum, ataupun tempat transaksi narkoba. Sebaiknya pemerintah menyelesaikan permasalahan yang tengah dialami bangunan RUSANAWA karena dengan diselasesaikannya permasalahan itu daerah kumuh padat penduduk bisa berkurang karena mereka yang penghasilan kurang dapat menyewa tempat ini untuk ditempati ataupun bisa menjadi tempat komersil. Masyarakat pun menunggu janji-janji dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada RUSUNAWA yang sudah sangat lama direncanakan.
 
Dari apa yang saya jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan dari masyarakat khususnya dibidang pemukiman yang layak huni karena masyarakat menginginkan tempat tinggal yang layak huni daripada harus tinggal didaerah kumuh padat penduduk. Sekarang masyarakat hanya menunggu janji pemerintah untuk menyelesaikan semua masalah yang terjadi di RUSUNAWA. Dan semoga pemerintah mau menyelesaikan permasalah ini agar tidak ada lagi permasalahan pasca huni yang terjadi pada kemudian harinya.
 
Semoga untuk kemudian hari, kita bisa lebih menghargai alam dimana saat kita akan membangun suatu bangunan dan lebih memikirkan apa saja dampak terhadap lingkungan sekitar jika dibangun suatu bangunan agar tidak terjadi permasalahan pasca huni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar